MATERI KELAS X SEMESTER 1 GEOGRAFI
A.
Pengertian Geografi
Istilah
Geografi berasal dari bahasa Yunani geo yang artinya bumi
dan graphien yang artinya pencitraan. Geografi adalah ilmu
pengetahuan yang menggambarkan segala sesuatu yang ada di permukaan bumi.
Beberapa definisi Geografi yang dikemukakan para ahli geografi, antara lain
sebagai berikut.
1.
Bintarto (1977)
Geografi
adalah ilmu pengetahuan yang mencitrakan, menerangkan sifatsifat bumi,
menganalisis gejala-gejala alam, dan penduduk, serta mempelajari corak yang
khas mengenai kehidupan dan berusaha mencari fungsi dari unsurunsur bumi dalam
ruang dan waktu. Di sini dijelaskan bahwa geografi tidak hanya mempelajari alam
(bumi) beserta gejala-gejalanya, tetapi geografi juga mempelajari manusia
beserta semua kebudayaan yang dihasilkannya.
2.
Vernor E. Finch dan Glen Trewartha (1980)
Geografi
adalah deskripsi dan penjelasan yang menganalisis permukaan bumi dan pandangannyatentang
hal yang selalu berubah dan dinamis, tidak statis dan tetap. Dari
pengertian di atas Vernor & Glen menitikberatkan pada aspek fisik yang ada
di bumi yang selalu berubah dari masa ke masa. Contoh:
a.
Perubahan cuaca maupun iklim pada suatu tempat atau wilayah.
b.
Perubahan kesuburan tanah akibat dari proses erosi dan pelapukan yang
sangat
tinggi.
3.
Hartshorne (1960)
Geografi
adalah ilmu yang berkepentingan untuk memberikan deskripsi yang teliti,
beraturan, dan rasional tentang sifat variabel permukaan bumi. Dalam pandangan
Hartshorne, geografi adalah suatu ilmu yang mampu menjelaskan tentang
sifat-sifat variabel permukaan bumi secara teliti, beraturan, dan rasional.
Contoh, seorang ahli geografi setelah melakukan analisis kewilayahan mampu membagi
suatu wilayah menjadi beberapa satuan lahan yang potensial maupun lahan yang
tidak potensial. Pembagian ini didasarkan pada beberapa parameter kebumian yang
sesuai dengan syarat-syarat peruntukannya.
4.
Yeates (1963)
Geografi
adalah ilmu yang memerhatikan perkembangan rasional dan lokasi dari berbagai
sifat yang beraneka ragam di permukaan bumi. Dalam pandangan Yeates, geografi
adalah ilmu yang berperanan dalam perkembangan suatu lokasi yang dipengaruhi
oleh sifat-sifat yang ada di permukaan bumi dengan tidak mengenyampingkan
alasan-alasan yang rasional.
5.
Alexander (1958)
Geografi
adalah studi tentang pengaruh lingkungan alam pada aktivitas manusia. Dalam
pandangan Alexander inilah mulai dibahas tentang hubungan timbal balik antara
aktivitas manusia serta pengaruhnya terhadap lingkungan alam. Contoh,
penebangan hutan yang tidak terkendali oleh manusia mengakibatkan terjadinya
kerusakan lahan dan penggundulan hutan, yang dapat menyebabkan terjadinya
bencana banjir dan tanah longsor.
6.
Karl Ritther (1859)
Geografi
adalah suatu telaah mengenai bumi sebagai tempat hidup manusia. Dalam
kajiannya, studi geografi mencakup semua fenomena yang terdapat di permukaan
bumi, baik alam organik maupun alam anorganik yang terkait dengan kehidupan
manusia, termasuk aktivitas manusia juga turut dibahas. Contohnya, sungai
adalah bagian dari alam anorganik yang mempunyai kaitan langsung dengan
kehidupan manusia.
7.
Von Ricthoffen (1905)
Geografi
adalah studi tentang gejala dan sifat-sifat permukaan bumi serta penduduknya yang
disusun berdasarkan letaknya, dan mencoba menjelaskan hubungan timbal balik
antara gejala-gejala dan sifat tersebut.
8.
Paul Vidal de La Blace (1915)
Geografi
adalah studi tentang kualitas negara-negara, di mana penentuan suatu kehidupan
tergantung bagaimana manusia mengelola alam ini.
Dari
definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pada intinya ilmu geografi
terpusat pada gejala geosfer dalam kaitan hubungan persebaran dan interaksi
keruangan
Bila
kita perhatikan, terdapat suatu kesan bahwa definisi geografi selalu mengalami
perubahan sesuai dengan perkembangan dan tingkat keluasan ilmu geografi saat
definisi itu dikemukakan. Namun, jika dicermati lebih jauh terdapat suatu
kesamaan sudut pandang dari para ahli tersebut, mereka memandang permukaan bumi
sebagai lingkungan yang memengaruhi kehidupan manusia, di mana manusia
mempunyai pilihan untuk membangun atau merusaknya.
Persamaan
pandang yang lain adalah adanya suatu perhatian dari definisi geografi yang
menelaah tentang persebaran manusia dalam ruang dan keterkaitan manusia dengan
lingkungannya. Jelaslah di sini bahwa kajian ilmu geografi yang paling utama
adalah menelaah bumi dalam konteks hubungannya dengan kehidupan manusia.
B.
Konsep-konsep Geografi
10
konsep esensial geografi menurut Seminar dan Lokakarnya Ahli Geografi tahun
1998
Banyak
para ahli yang memberikan konsep-konsep tentang geografi, sehingga perlu
dibentuk konsep dasar bagi perkembangan geografi di Indonesia.
Untuk itu, diselenggarakan Seminar dan Lokakarnya Ahli Geografi tahun 1998 yang menghasilkan kesepatan berupa 10 konsep esensial geografi, yaitu sebagai berikut:
Untuk itu, diselenggarakan Seminar dan Lokakarnya Ahli Geografi tahun 1998 yang menghasilkan kesepatan berupa 10 konsep esensial geografi, yaitu sebagai berikut:
1) Konsep
lokasi
Suatu
tempat di permukaan bumi memiliki nilai ekonomi apabila dihubungkan dengan
harga. Misalnya:
a.
Di daerah dingin orang cenderung berpakaian tebal.
b. Nilai tanah atau lahan untuk pemukiman akan berkurang apabila berdekatan dengan kuburan, terminal kendaraan umum, pasar, atau pabrik karena kebisingan dan pencemaran.
b. Nilai tanah atau lahan untuk pemukiman akan berkurang apabila berdekatan dengan kuburan, terminal kendaraan umum, pasar, atau pabrik karena kebisingan dan pencemaran.
2) Konsep
jarak
Jarak
dihubungkan dengan keuntungan yang diperoleh, sehingga manusia cenderung akan
memperhitungkan jarak, Misalnya:
a.
Harga tanah akan semakin tinggi apabila mendekati pusat kota dibandingkan
dengan harga tanah di pedesaan.
b. Peternakan ayam cenderung mendekati kota sebagai tempat pemasaran, agar telur dan ayam yang dibawa ke tempat pemasaran tidak banyak mengalami kerusakan, dibandingkan apabila peternakan ditempatkan jauh dari kota.
b. Peternakan ayam cenderung mendekati kota sebagai tempat pemasaran, agar telur dan ayam yang dibawa ke tempat pemasaran tidak banyak mengalami kerusakan, dibandingkan apabila peternakan ditempatkan jauh dari kota.
3) Konsep
keterjangkauan
Hubungan
atau interaksi antartempat dapat dicapai, baik dengan menggunakan sarana
transportasi umum, tradisional, atau jalan kaki. Misalnya:
a.
Keterjangkauan, Jakarta – Biak (pesawat terbang); Bandung – Jakarta (kereta
api).
b. Daerah A penghasil beras dan daerah B penghasil sandang. Kedua daerah ini tidak akan berinteraksi apabila tidak ada transportasi.
c. Suatu daerah tidak akan berkembang apabila tidak dapat dijangkau oleh sarana transportasi.
b. Daerah A penghasil beras dan daerah B penghasil sandang. Kedua daerah ini tidak akan berinteraksi apabila tidak ada transportasi.
c. Suatu daerah tidak akan berkembang apabila tidak dapat dijangkau oleh sarana transportasi.
4) Konsep
pola
Bentuk
interaksi manusia dengan lingkungan atau interaksi alam dengan alam,
hubungannya dengan pola persebaran, seperti sebagai berikut.
a.
Pola aliran sungai terkait dengan jenis batuan dan struktur geologi.
b. Pola pemukiman terkait dengan sungai, jalan, bentuk lahan, dan sebagainya.
b. Pola pemukiman terkait dengan sungai, jalan, bentuk lahan, dan sebagainya.
5) Konsep
morfologi
Bentuk
permukaan bumi sebagai hasil proses alam dan hubungannya dengan aktivitas manusia.
Misalnya:
a.
Bentuk lahan akan terkait dengan erosi dan pengendapan, penggunaan lahan,
ketebalan lapisan tanah, ketersediaan air, dan sebagainya.
b. Pengelompokan pemukiman cenderung di daerah datar.
b. Pengelompokan pemukiman cenderung di daerah datar.
6) Konsep
aglomerasi
Pengelompokan
penduduk dan aktivitasnya di suatu daerah, Misalnya:
a.
Masyarakat atau penduduk cenderung mengelompok pada tingkat sejenis, sehingga
timbul daerah elit, daerah kumuh, daerah perumnas, pedagang besi tua, pedagang
barang atau pakaian bekas, dan lain-lain.
b. Enam puluh delapan persen industri tekstil Indonesia berada di Bandung.
b. Enam puluh delapan persen industri tekstil Indonesia berada di Bandung.
7) Konsep
nilai kegunaan
Manfaat
suatu wilayah atau daerah mempuyai nilai tersendiri bagi orang yang
menggunakannya. Misalnya:
a.
Daerah sejuk di pegunungan yang jauh dari kebisingan, seperti di Puncak antara
Bogor dengan Cianjur, banyak dijadikan tempat peristirahatan dan rekreasi.
b. Lahan pertanian yang subur sangat bernilai bagi petani dibandingkan bagi nelayan atau karyawan/pegawai kantor.
b. Lahan pertanian yang subur sangat bernilai bagi petani dibandingkan bagi nelayan atau karyawan/pegawai kantor.
8) Konsep
interaksi dan interdependensi
Setiap
wilayah tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, tetapi memerlukan hubungan
dengan wilayah lain, sehingga memunculkan adanya hubungan timbal balik dalam
bentuk arus barang dan jasa, komunikasi, persebaran ide, dan lain-lain.
Misalnya: gerakan orang, barang, dan gagasan dari suatu tempat ke tempat lain
seperti,
a.
Pergerakan penduduk, berupa sirkulasi, komutasi (ulang-alik), dan migrasi.
b. Pergerakan barang (sandang) dari kota ke desa; pangan dari desa ke kota.
c. Pergerakan berita (informasi) melalui radio, televisi, surat kabar dan lain-lain, terhadap pembaca atau pemirsa.
b. Pergerakan barang (sandang) dari kota ke desa; pangan dari desa ke kota.
c. Pergerakan berita (informasi) melalui radio, televisi, surat kabar dan lain-lain, terhadap pembaca atau pemirsa.
9) Konsep
differensiasi area (struktur keruangan atau distribusi keruangan)
Suatu
wilayah kaitannya dengan wilayah lain. Wilayah di permukaan bumi memiliki
perbedaan nilai yang terdapat di dalamnya. Misalnya:
a.
Fenomena yang berbeda dari suatu tempat ke tempat lain, seperti:
1. jarak dekat, jarak sedang, atau jarak jauh.
2. pemukiman padat, sedang, atau jarang
b. Pertanian sayuran dihasilkan di daerah pegunungan; perikanan laut atau tambak di pantai; dan padi di daerah yang relatif datar.
1. jarak dekat, jarak sedang, atau jarak jauh.
2. pemukiman padat, sedang, atau jarang
b. Pertanian sayuran dihasilkan di daerah pegunungan; perikanan laut atau tambak di pantai; dan padi di daerah yang relatif datar.
10) Konsep
keterkaitan keruangan (proses keruangan)
Suatu
wilayah dapat berkembang karena adanya hubungan dengan wilayah lain, atau
adanya saling keterkaitan antarwilayah dalam memenuhi kebutuhan dan sosial
penduduknya. Misalnya, jika dikaji melalui peta, maka terdapat konservasi
spasial (keterkaitan wilayah) antara wilayah A, B, C, dan D.
Sepuluh
konsep tersebut, sengaja dibuat untuk penyatu bahasaan pemikiran geografi,
semuanya merupakan awal dari memahami geografi. Dengan demikian, pendidikan
geografi mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi harus mencakup
sepuluh konsep tersebut, hanya materi yang diberikan sesuai dengan jenjang
pendidikannya.
Sumber
Waluya, Bagja. 2007. Memahami Geografi SMA/ MA Kelas X semester 1 dan
2. Bandung: Armico. Jakarta
C.
Pendekatan Dalam Geografi
1.
Pendekatan Keruangan
Pendekatan
keruangan merupakan suatu cara pandang atau kerangka analisis yang menekankan
eksistensi ruang sebagai penekanan. Eksisitensi ruang dalam perspektif geografi
dapat dipandang dari struktur (spatial structure), pola (spatial pattern), dan
proses (spatial processess) (Yunus, 1997).
Dalam konteks fenomena keruangan terdapat perbedaan kenampakan strutkur, pola dan proses. Struktur keruangan berkenaan dengan dengan elemen-elemen penbentuk ruang. Elemen-elemen tersebut dapat disimbulkan dalam tiga bentuk utama, yaitu: (1) kenampakan titik (point features), (2) kenampakan garis (line features), dan (3) kenampakan bidang (areal features).
Kerangka kerja analisis pendekatan keruangan bertitik tolak pada permasalahan susunan elemen-elemen pembentuk ruang. Dalam analisis itu dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.
Dalam konteks fenomena keruangan terdapat perbedaan kenampakan strutkur, pola dan proses. Struktur keruangan berkenaan dengan dengan elemen-elemen penbentuk ruang. Elemen-elemen tersebut dapat disimbulkan dalam tiga bentuk utama, yaitu: (1) kenampakan titik (point features), (2) kenampakan garis (line features), dan (3) kenampakan bidang (areal features).
Kerangka kerja analisis pendekatan keruangan bertitik tolak pada permasalahan susunan elemen-elemen pembentuk ruang. Dalam analisis itu dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.
1.
What? Struktur ruang apa itu?
2. Where? Dimana struktur ruang tersebut berada?
3. When? Kapan struktur ruang tersebut terbentuk seperti itu?
4. Why? Mengapa struktur ruang terbentuk seperti itu?
5. How? Bagaimana proses terbentukknya struktur seperti itu?
6. Who suffers what dan who benefits what? Bagaimana struktur
2. Where? Dimana struktur ruang tersebut berada?
3. When? Kapan struktur ruang tersebut terbentuk seperti itu?
4. Why? Mengapa struktur ruang terbentuk seperti itu?
5. How? Bagaimana proses terbentukknya struktur seperti itu?
6. Who suffers what dan who benefits what? Bagaimana struktur
Keruangan
tersebut didayagunakan sedemikian rupa untuk kepentingan manusia.
2.
Pendekatan kelingkungan
Pendekatan
ekologi/lingkungan merupakan pendekatan berdasarkan interaksi yang terjadi pada
lingkungan.Pendekatan ekologi dalam geografi berkenaan dengan hubungan
kehidupan manusia dengan lingkungan fisiknya.Interaksi tersebut membentuk
sistem keruangan yang dikenal dengan Ekosistem.Salah satu teori dalam
pendekatan atau analisi ekologi adalah teori tentang lingkungan.Geografi
berkenaan dengan interelasi antara kehidupan manusia dan faktor fisik yang
membentuk sistem keruangan yang menghubungkan suatu region dengan region
lainnya.Adapun ekologi, khususnya ekologi manusia berkenaan dengan interelasi
antara manusia dan lingkungan yang membentuk sistem ekologi atau ekosistem.
Dalam analisis ekologi, kita mencoba menelaah interaksi antara manusia dengan ketiga lingkungan tersebut pada suatu wilayah atau ruang tertentu.Dalam geografi lingkungan, pendekatan kelingkungan memiliki peranan penting untuk memahami fenomena geofer.
Dalam pendekatan ini penekanannya bukan lagi pada eksistensi ruang, namun pada keterkaitan antara fenomena geosfera tertentu dengan varaibel lingkungan yang ada. Dalam pendekatan kelingkungan, kerangka analisisnya tidak mengkaitkan hubungan antara makluk hidup dengan lingkungan alam saja, tetapi harus pula dikaitkan dengan:
Dalam analisis ekologi, kita mencoba menelaah interaksi antara manusia dengan ketiga lingkungan tersebut pada suatu wilayah atau ruang tertentu.Dalam geografi lingkungan, pendekatan kelingkungan memiliki peranan penting untuk memahami fenomena geofer.
Dalam pendekatan ini penekanannya bukan lagi pada eksistensi ruang, namun pada keterkaitan antara fenomena geosfera tertentu dengan varaibel lingkungan yang ada. Dalam pendekatan kelingkungan, kerangka analisisnya tidak mengkaitkan hubungan antara makluk hidup dengan lingkungan alam saja, tetapi harus pula dikaitkan dengan:
(1)
fenomena yang didalamnya terliput fenomena alam beserta relik fisik tindakan
manusia.
(2) perilaku manusia yang meliputi perkembangan ide-ide dan nilai-nilai geografis serta kesadaran akan lingkungan.
(2) perilaku manusia yang meliputi perkembangan ide-ide dan nilai-nilai geografis serta kesadaran akan lingkungan.
Dalam
sistematika Kirk ditunjukkan ruang lingkup lingkungan geografi sebagai berikut.
Lingkungan geografi memiliki dua aspek, yaitu lingkungan perilaku (behavior
environment) dan lingkungan fenomena (phenomena environment). Lingkungan
perilaku mencakup dua aspek, yaitu pengembangan nilai dan gagasan, dan
kesadaran lingkungan. Ada dua aspek penting dalam pengembangan nilai dan
gagasan geografi, yaitu lingkungan budaya gagasan-gagasan geografi, dan proses
sosial ekonomi dan perubahan nilai-nilai lingkungan. Dalam kesadaran lingkungan
yang penting adalah perubahan pengetahuan lingkungan alam manusianya.
Lingkungan fenomena mencakup dua aspek, yaitu relik fisik tindakan manusia dan fenomena alam. Relic fisik tindakan manusia mencakup penempatan urutan lingkungan dan manusia sebagai agen perubahan lingkungan. Fenomena lingkungan mencakup produk dan proses organik termasuk penduduk dan produk dan proses anorganik.
Studi mandalam mengenai interelasi antara fenomena-fenomena geosfer tertentu pada wilayah formal dengan variabel kelingkungan inilah yang kemudian diangap sebagai ciri khas pada pendekatan kelingkungan. Keenam pertanyaan geografi tersebut selalu menyertai setiap bentuk analisis geografi. Sistematika tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
Kerangka umum analisis pendekatan kelingkungan dapat dicontohkan sebagai berikut.
Masalah yang terjadi adalah banjir dan tanah longsor di Ngroto Pujon Malang.
Untuk mempelajari banjir dengan pendekatan kelingkungan dapat diawali dengan tindakan sebagai berikut.
Lingkungan fenomena mencakup dua aspek, yaitu relik fisik tindakan manusia dan fenomena alam. Relic fisik tindakan manusia mencakup penempatan urutan lingkungan dan manusia sebagai agen perubahan lingkungan. Fenomena lingkungan mencakup produk dan proses organik termasuk penduduk dan produk dan proses anorganik.
Studi mandalam mengenai interelasi antara fenomena-fenomena geosfer tertentu pada wilayah formal dengan variabel kelingkungan inilah yang kemudian diangap sebagai ciri khas pada pendekatan kelingkungan. Keenam pertanyaan geografi tersebut selalu menyertai setiap bentuk analisis geografi. Sistematika tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
Kerangka umum analisis pendekatan kelingkungan dapat dicontohkan sebagai berikut.
Masalah yang terjadi adalah banjir dan tanah longsor di Ngroto Pujon Malang.
Untuk mempelajari banjir dengan pendekatan kelingkungan dapat diawali dengan tindakan sebagai berikut.
(1)
mengidentifikasi kondisi fisik di lokasi tempat terjadinya banjir dan tanah
longsor. Dalam identifikasi itu juga perlu dilakukan secara mendalam, termasuk
mengidentifikasi jenis tanah, tropografi, tumbuhan, dan hewan yang hidup di
lokasi itu.
(2)
mengidentifikasi gagasan, sikap dan perilaku masyarakat setempat dalam
mengelola alam di lokasi tersebut.
(3)
mengidentifikasi sistem budidaya yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan
hidup (cara bertanam, irigasi, dan sebagainya).
(4)
menganalisis hubungan antara sistem budidaya dengan hasil dan dampak yang
ditimbulkan.
(5)
mencari alternatif pemecahan atas permasalahan yang terjadi.( makalah kelompok
2 XG)
3.
Pendekatan Kewilayahan
dalam
pendekatan kewilayahan, yang dikaji tentang penyebaran fenomena, gaya dan
masalah dalam keruangan, interaksi antara variabel manusia dan variabel fisik
lingkungannya yang saling terkait dan mempengaruhi satu sama lainnya.
pendekatan ini merupakan pendekatan keruangan dan lingkungan, maka kajiannya adalah perpaduan antara keduanya.
pendekatan ini merupakan pendekatan keruangan dan lingkungan, maka kajiannya adalah perpaduan antara keduanya.
Kesimpulannya:
pendekatan keruangan, kelingkungan, dan kewilayahana dalam kerjanya merupakan satu kesatuan yang utuh. pendekatan yang terpadu inilah yang disebut pendekatan geografi. jadi fenomena, gejala, dan masalah ditinjau penyebaran keruangannya, keterkaitan antara berbagai unit ekosistem dalam ruang. penerapan pendekatan geografi terhadap gejala dan permasalahan dapat menghasilkan berbagai alternatif- alternatif pemecahan masalah.
pendekatan keruangan, kelingkungan, dan kewilayahana dalam kerjanya merupakan satu kesatuan yang utuh. pendekatan yang terpadu inilah yang disebut pendekatan geografi. jadi fenomena, gejala, dan masalah ditinjau penyebaran keruangannya, keterkaitan antara berbagai unit ekosistem dalam ruang. penerapan pendekatan geografi terhadap gejala dan permasalahan dapat menghasilkan berbagai alternatif- alternatif pemecahan masalah.
D.
Prinsip-prinsip Geografi
4 Prinsip Geografi:
1.
Prinsip Persebaran
adalah
prinsip geografi yang berkenaan dengan persebaran gejala di permukaan bumi yang
cenderung tersebar tidak merata.
2.
Prinsip Interelasi
adalah
prinsip geografi yang berkenaan dengan hubungan timbal balik (interelasi)
antara gejala yang satu dan gejala yang lainnya.
3.
Prinsip Deskripsi
adalah
prinsip geografi yang berkenaan dengan pemaparan (deskripsi) suatu gejala di
permukaan bumi baik melalui tulisan, tabel, diagram, peta, atau video.
4.
Prinsip Korologi (keruangan)
adalah
prinsip geografi yang berkenaan dengan kajian gejala, fakta, dan masalah
geografi ditinjau dari aspek persebaran, interelasi, dan interaksinya dalam
ruang (permukaan bumi) yang membentuk suatu integritas atau kesatuan
tertentu.
E.
Aspek Geografi
Willian Kirk menyusun struktur lingkungan
geografi menjadi 2, yaitu :
1. Aspek
Fisikal
Aspek fisikal geografi meliputi :
a. Aspek
Topologi
Membahas hal-hal yang berkenaan
dengan letak atau lokasi suatu wilayah, bentuk muka buminya, luas area dan
batas-batas wilayah yang mempunyai ciri-ciri khas tertentu.
b. Aspek Biotik
Membahas karakter fisik dari
manusia, hewan dan tumbuhan
c. Aspek Non
Biotik
Membahas tentang tanah, air dan atmosfer (termasuk
iklim dan cuaca)
2. Aspek
NonFisik
Aspek ini menitikberatkan pada
kajian manusia dari segi karakteristik perilakunya. Pada aspek ini manusia
dipandang sebagai fokus utama dari kajian geografi dengan memperhatikan pola
penyebaran manusia dalam ruang dan kaitan perilaku manusia dengan
lingkungannya. Beberapa kajian pada aspek ini antara lain:
a. Aspek Sosial
Membahas tentang adat, tradisi,
kelompok masyarakat dan lembaga sosial.
b. Aspek Ekonomi
Membahas tentang industri,
perdagangan, pertanian, transportasi, pasar dan sebagainya
c. Aspek Budaya
Membahas tentang Pendidikan,
agama, bahasa, kesenian dan lain-lain.
d. Aspek Politik
Misalnya membahas tantang kepartaian dan pemerintahan.
F. Manfaat
Ilmu Geografi
Banyak
sekali manfaat yang dapat diambil dari ilmu geografi. Secara umum manfaat
geografi ialah membantu dalam memahami kondisi negara sendiri dan memahami
dunia. Memahami negara sendiri karena dengan belajar geografi akan mengetahui
kelebihan dan kekurangan negara sendiri, baik keadaan alamnya maupun kondisi
manusianya, sehingga menumbuhkan perasaan nasionalisme. Selain itu, dalam
rangka otonomi daerah, keberadaan geografi sangat diperlukan untuk mengetahui
potensi daerahnya.
Memahami dunia sangat penting karena tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini sudah memasuki era globalisasi. Apa yang terjadi di belahan bumi lain akan segera diketahui, sehingga diperlukan pengetahuan tentang geografi negara lain. Misalnya, Perang Irak, Badai Katrina di Teluk Meksiko, dan Kerusuhan di Perancis. Selain itu, dengan mempelajari geografi akan mengetahui kelemahan dan kelebihan negara lain, yang menyangkut sumber daya alamnya maupun manusianya. Misalnya, dengan belajar geografi dapat diketahui bahwa Jepang merupakan negara miskin akan sumber daya alam, tetapi dari segi penduduknya memiliki kualitas yang baik, sehingga dapat dijadikan dasar untuk merencanakan hubungan kerjasama yang saling menguntungkan dengan negara Jepang.
Memahami dunia sangat penting karena tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini sudah memasuki era globalisasi. Apa yang terjadi di belahan bumi lain akan segera diketahui, sehingga diperlukan pengetahuan tentang geografi negara lain. Misalnya, Perang Irak, Badai Katrina di Teluk Meksiko, dan Kerusuhan di Perancis. Selain itu, dengan mempelajari geografi akan mengetahui kelemahan dan kelebihan negara lain, yang menyangkut sumber daya alamnya maupun manusianya. Misalnya, dengan belajar geografi dapat diketahui bahwa Jepang merupakan negara miskin akan sumber daya alam, tetapi dari segi penduduknya memiliki kualitas yang baik, sehingga dapat dijadikan dasar untuk merencanakan hubungan kerjasama yang saling menguntungkan dengan negara Jepang.
Kesimpulan
Manfaat Geografi:
1.
Memetakan Persebaran Fenomena Di Permukaan Bumi
2. Penentuan Lokasi Pertanian, Industri, dan Permukiman
3. Penentuan Lokasi Transmigrasi
4. Pengembangan Prasarana Transportasi
5. Potensi dan Pemanfaatan Sumber Daya
6. Membantu Menyelesaikan Masalah Sosial dan Kemasyarakatan
2. Penentuan Lokasi Pertanian, Industri, dan Permukiman
3. Penentuan Lokasi Transmigrasi
4. Pengembangan Prasarana Transportasi
5. Potensi dan Pemanfaatan Sumber Daya
6. Membantu Menyelesaikan Masalah Sosial dan Kemasyarakatan
G.
Ilmu Penunjang Geografi
1.
Geologi
adalah
ilmu yang mempelajari perubahan bentuk permukaan bumi akibat tenaga dari dalam
bumi (endogen: vulkanisme, tektonisme, gempa bumi),termasuk struktur, komposisi
dan sejarahnya.
2.
Geomorfologi
adalah
ilmu yang mempelajari tentang bentuk-bentuk muka bumi serta perubahannya akibat
tenaga dari luar (Exogen: pelapukan, erosi, sedimentasi).
3.
Meteorologi
adalah
ilmu yang mempelajari atmosfer, yaitu tentang udara, cuaca, suhu, angin, awan,
curah hujan, radiasi matahari, dan sebagainya.
4.
Meteorologi
sangat
penting bagi informasi cuaca terutama untuk penerbangan, pelayaran, pertanian
dan industri.
5.
Hidrologi
adalah
ilmu yang mempelajari tentang air di permukaan bumi/tanah, di bawah tanah;
termasuk sungai, danau, mata air, air tanah dan rawa-rawa
6.
Klimatologi
adalah
ilmu yang mempelajari tentang iklim dan kondisi rata-rata cuaca.
7.
Antropologi
adalah
ilmu yang mempelajari tentang manusia khususnya mengenai ciri, warna kulit,
bentuk fisik, masyarakat dan kebudayaannya.
8.
Ekonomi
adalah
ilmu yang mempelajari usaha manusia dalam memenuhi kebutuhannya.
9.
Demografi
adalah
ilmu yang mempelajari dan menguraikan tentang penduduk. Komposisi penduduk, dan
jumlah penduduk.
H. Ruang
Lingkup Geografi
Ruang
lingkup geografi tidak dapat dilepaskan dari aspek manusia dan lingkungannya.
Hubungan manusia dan lingkungannya dapat digunakan untuk menjelaskan perbedaan
wilayah dan persebaran dalam ruang.
Ruang lingkup studi geografi sangat luas, sehingga secara garis besarnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
Ruang lingkup studi geografi sangat luas, sehingga secara garis besarnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
- Geografi fisis (physical geographhy), yaitu geografi yang mempelajari aspek-aspek fisik seperti batuan, mineral, relief muka bumi, atmosfer, cuaca, iklim, air serta tumbuhan dan hewan.
- Geografi sosial, yaitu geografi yang mempelajari aspek-aspek sosial, politik, ekonomi dan budaya (antropogeography)
Menurut
Rhoads Murphey dalam bukunya “The Scope of geography”, mengemukakan tentang
tiga pokok ruang lingkup studi geografi, yaitu :
- Interaksi antarmanusia dengan lingkungan fisik yang merupakan salah satu keanekaragaman wilayah.
- Persebaran dan keterkaitan penduduk di bumi dengan sejumlah aspek keruangan.
- Kajian terhadap region dan analisis dari region yang mempunyai ciri khusus.
Menurut
Hagget (1968), ruang lingkup geografi dibagi menjadi dua macam, yaitu :
- Geografi Ortodoks, yaitu kajian tentang suatu wilayah atau region dan menganalisa bagian-bagiannya secara sistematik, misalnya untuk faktor manusia atau fisisnya saja. Geografi ortodoks dibagi menjadi geografi sistematik, geografi regional, geografi teknik, dan geografi filsafat.
- Geografi terintegrasi (terpadu), yaitu suatu pendekatan dengan mengintegrasikan elemen-elemen geografi sistematik (yang terdiri atas geografi fisikal dan geografi manusia) dengan geografi regional (yang terdiri atas geografi regional dan geografi kultur). Tiap analisis digolongkan menjadi dua segi, yaitu segi teori dan segi aplikasi.
I. Objek Studi Geografi
Objek
studi geografi dapat dibedakan atas dua macam, yaitu objek material dan objek
formal.
a.
Objek Material Geografi
Objek
material merupakan sasaran atau isi suatu kajian. Adapun yang termasuk objek
kajian geografi adalah fenomena geosfer terdiri dari atmosfer, cuaca dan iklim,
litosfer (lapisan batu-batuan), hidrosfer (lapisan air), biosfer (lapisan
kehidupan flora dan fauna), pedosfer (mempelajari ttg tanah) dan antroposfer
(lapisan kehidupan manusia yang merupakan “tema sentral” diantara sfera-sfera
lainnya).
b.
Objek Formal Geografi
Objek
formal adalah metode atau pendekatan yang digunakan dalam mengkaji suatu
masalah. Metode atau pendekatan objek formal geografi meliputi beberapa aspek,
yakni aspek keruangan (spasial), kelingkungan (ekologi), kewilayahan
(teritorial), dan aspek waktu (temporal).
Dalam
mengkaji suatu permasalahan geografi, geografi fisis dan geografi manusia tidak
dapat dipisahkan. Bahkan masing-masing cabang geografi saling membutuhkan dan
saling melengkapi. Oleh karena itu, kajian geografi akan menyimpang dari
tujuannya apabila tidak terjadi konsep penyatuan dalam mengkaji permasalahan.
D.
Cabang-Cabang Ilmu Geografi
Objek
kajian dalam geografi sangat luas, karena meliputi segala sesuatu yang ada di
dalam bumi, di permukaan bumi, dan di ruang angkasa. Untuk memudahkan
mempelajari geografi, maka disederhanakan menjadi tiga cabang, yaitu geografi
regional, geografi fisik, dan geografi manusia.
a.
Geografi Regional
Geografi
Regional adalah geografi yang mempelajari kewilayahan atas dasar luas dan
sempitnya wilayah tersebut. Objek studinya dimulai dari yang paling luas sampai
yang paling sempit. Wilayah tersebut yaitu :
i.
Realm Geography (benua)
ii. Province Geography (kumpulan negara dalam benua)
iii. Regional Geography (negara)
iv. Group Geography (kumpulan daerah dalam negara)
v. Unit Geography (daerah kecil dalam negara)
ii. Province Geography (kumpulan negara dalam benua)
iii. Regional Geography (negara)
iv. Group Geography (kumpulan daerah dalam negara)
v. Unit Geography (daerah kecil dalam negara)
b.
Geografi Fisik
Geografi
fisik adalah geografi yang mempelajari tentang unsur-unsur alam asli. Geografi
fisik meliputi :
1. Geomorfologi,
yaitu ilmu yang mempelajari tentang bentuk muka bumi.
2. Klimatologi,
yaitu ilmu yang mempelajari tentang iklim.
3. Biogeografi,
yaitu ilmu yang mempelajari tentang kehidupan di bumi.
4. Oseanografi,
yaitu ilmu yang mempelajari tentang lautan.
5. Geografi
tanah, yaitu ilmu yang mempelajari tentang tanah.
6. Geofisika,
yaitu ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat fisik bumi.
7. Geologi,
yaitu ilmu yang mempelajari tentang lapisan batu-batuan pembentuk muka bumi
secara keseluruhan, mulai dari dahulu sampai sekarang.
8. Hidrologi,
yaitu ilmu yang mempelajari tentang air tanah.
9. Meteorologi,
yaitu ilmu yang mempelajari tentang atmosfer/cuaca
10. Geografi matematik, yaitu ilmu
yang mempelajari tentang luas, letak dan besar.
11. Geografi sumber daya, yaitu ilmu
yang mempelajari tentang mineral dan barang tambang yang terdapat di bumi.
12. Ekologi, yaitu ilmu yang
mempelajari tentang adaptasi manusia dengan lingkungan baik fisik maupun
biologis.
13. Astronomi, yaitu ilmu yang
mempelajari tentang perbintangan, misal untuk pertanian.
14. Zoologi, yaitu ilmu yang mempelajari
tentang hewan
c.
Geografi Manusia
Geografi
manusia adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara
alam dengan manusia. Geografi manusia meliputi :
- Antropologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang kebudayaan manusia.
- Demografi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang susunan, jumlah, dan perkembangan penduduk.
- Geografi sosial, yaitu ilmu yang mempelajari tentang hubungan dan pengaruh timbal balik antara alam dengan manusia.
- Geografi desa-kota, yaitu ilmu yang mempelajari tentang desa dan kota.
- Geografi ekonomi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang keadaan ekonomi di suatu tempat.
- Geografi politik, yaitu ilmu yang mempelajari tentang politik di beberapa wilayah geografis.
- Geografi sejarah, yaitu ilmu yang mempelajari tentang sejarah di suatu wilayah geografis.
- Geografi militer, yaitu ilmu yang mempelajari tentang aspek militer ditinjau dari kondisi geografinya.
- Paleontologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang fosil.
- Arkeologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang kepurbakalaan.
- Sosiologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang kemasyarakatan.
MATERI
KELAS X SEMESTER 2 GEOGRAFI
LITOSFER
Litosfer berasal dari kata lithos artinya batuan,
dan sphere artinya lapisan. Secara harfiah litosfer adalah
lapisan bumi yang paling luar atau biasa disebut dengan kulit bumi. Pada
lapisan ini pada umumnya terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan Si02,
itulah sebabnya lapisan litosfer sering dinamakan lapisan silikat dan memiliki
ketebalan rata-rata 30 km yang terdiri atas dua bagian, yaitu Litosfer atas
(merupakan daratan dengan kira-kira 35% atau 1/3 bagian) dan Litosfer bawah
(merupakan lautan dengan kira-kira 65% atau 2/3 bagian).
Litosfer tersusun atas tiga macam material utama dengan bahan dasar
pembentukannya adalah Magma dengan berbagai proses yang berbeda-beda.
Berikut merupakan material batuan penyusun litosfer,
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma pijar yang membeku
menjadi padat, dengan sekitar 80% material batuan yang menyusun batuan kerak
bumi adalah batuan beku. Berdasarkan tempat terbentuknya magma beku. batuan
beku dibagi menjadi tiga macam,
Batuan beku dalam terjadi dari pembekuan magma yang berlangsung
perlahan-lahan ketika masih berada jauh di dalam kulit bumi. Contoh batuan beku
dalam adalah granit, diotit, dan gabbro.
Batuan Beku Gang/Korok
Batuan beku korok terjadi dari magma yang membeku di lorong antara dapur
magma dan permukaan bumi. Magma yang meresap di antara lapisan-lapisan litosfer
mengalami proses pembekuan yang berlangsung lebih cepat, sehingga kristal
mineral yang terbentuk tidak semua besar. Campuran kristal mineral yang
besarnya tidak sama merupakan ciri batuan beku korok.
Batuan Beku Luar
Batuan beku luar terjadi dari magma yang keluar dari dapur magma membeku di
permukaan bumi (seperti magma hasil letusan gunung berapi). Contoh batuan beku
luar adalah : basalt, diorit, andesit,obsidin, scoria,
batuan apung (bumice).
Batuan Sedimen (Sedimentary Rock)
Batuan Sedimen merupakan batuan mineral yang telah terbentuk
dipermukaan bumi yang mengalami pelapukan. Bagian - bagian yang lepas dari
hasil pelapukan tersebut terlepas dan ditansportasikan oleh aliran air, angin,
maupun oleh gletser yang kemudian terendapkan atau tersedimentasi dan
terjadilah proses diagenesis yang menyebabkan endapan tersebut
mengeras dan menjadi bantuan sedimen. Batuan Sedimen berdasar proses
pembentukannya terdiri atas,
- Batuan Sedimen Klastik
- Batuan Sedimen Kimiawi
- Batuan Sedimen Organik
Berdasar tenaga yang mengangkutnya Batuan Sedimen terdiri atas,
- Batuan Sedimen Aeris atau Aeolis
- Batuan Sedimen Glasial
- Batuan Sedimen Aquatis
- Batuan Sedimen Marine
Batuan Malihan (Metamorf)
Batuan Malihan terbentuk karena terjadinya penambahan suhu atau
penambahan tekanan yang tinggi dan terjadi secara bersamaan pada batuan
sedimen.
Di dalam litosfer terdapat lebih dari 2000 mineral dan hanya 20 mineral
yang terdapat dalam batuan. Mineral pembentuk batuan yang penting, yaitu Kuarsa
(Si02), Feldspar, Piroksen, Mika Putih (K-Al-Silikat), Biotit atau
Mika Cokelat (K-Fe-Al-Silikat), Amphibol, Khlorit, Kalsit (CaC03),
Dolomit (CaMgCOT3), Olivin (Mg, Fe), Bijih Besi Hematit (Fe2O3),
Magnetik (Fe3O2), dan Limonit (Fe3OH2O).
Selain itu, litosfer juga terdiri atas dua bagian, yaitu lapisan Sial dan
lapisan Sima. Lapisan Sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam
silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2O3.
Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan
sedimen, granit, andesit, jenis-jenis batuan metamorf, dan batuan lain yang
terdapat di daratan benua. Lapisan Sima (silisium magnesium) yaitu lapisan
kulit bumi yang tersusun oleh logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa
SiO2 dan MgO lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar
daripada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro
magnesium dan batuan basalt. Batuan pembentuk kulit bumi selalu mengalami
siklus atau daur, yaitu batuan mengalami perubahan wujud dari magma, batuan
beku, batuan sedimen, batuan malihan, dan kembali lagi menjadi magma.
ATMOSFER
Atmosfer adalah lapisan udara yang melingkupi sebuah planet, termasuk Bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Udara merupakan kumpulan berbagai macam gas.
KOMPONEN PENYUSUN
Atmosfer adalah lapisan udara yang melingkupi sebuah planet, termasuk Bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Udara merupakan kumpulan berbagai macam gas.
KOMPONEN PENYUSUN
Gas
|
Simbol
|
Volume
|
Nitrogen
|
N2
|
78.08
|
Oksigen
|
O2
|
20.95
|
Argon
|
Ar
|
0.93
|
Karbondioksida
|
CO2
|
0.035
|
Neon
|
Ne
|
0.0018
|
Methan
|
CH4
|
0.00017
|
Helium
|
He
|
0.0005
|
Hidrogen
|
H2
|
0.000009
|
Xenon
|
Xe
|
0.000004
|
LAPISAN ATMOSFER
* Troposfer
Troposfer, merupakan lapisan atmosfer yang letaknya paling dekat dengan permukaan bumi yaitu 0 -12 Km. Di lapisan ini terjadi berbagai gejala cuaca dan iklim seperti hujan, badai, arah angin, dan sebagainya.
* Stratosfer
Stratosfer, merupakan lapisan atmosfer yang berada pada ketinggian 12 - 50 Km dari permukaan bumi. Pada lapisan ini terdapat lapisan ozon yang berfungsi sebagai pelindung lapisan troposfer dan lapisan permukaan Bumi dari radiasi sinar ultra violet Matahari.
* Mesosfer
Mesosfer, merupakan lapisan atmosfer yang berada di atas lapisan stratosfer, pada ketinggian 50 - 80 Km dari permukaan bumi. Pada lapisan ini, energi Matahari yang diserap hanya sedikit sehingga temperatur turun dengan sangat drastis, yaitu pada ketinggian 80 km suhunya mencapai - 90o C. Lapisan mesosfer melindungi bumi dari meteor dan benda-benda luar angkasa yang menuju ke Bumi.
* Termosfer
Termosfer, merupakan lapisan atmosfer yang berada pada ketinggian 80 - 500 Km dari permukaan bumi. Pada lapisan terjadi penguraian gas menjadi atom-atom sebagai akibat dari radiasi ultra violet dan sinar X, serta berkurangnya daya campur antar gas.
Di lapisan ini suhu udara mulai naik secara bertahap hingga mencapai 1000o C. Pada lapisan ini terdapat proses ionisasi. Ionisasi adalah proses dimana atom yang netral kehilangan sebuah elektron dan dari sebuah elekton akan menjadi elektron negatif, oleh sebab itu lapisan ini bermuatan listrik, sehingga lapisan ini dapat dimanfaatkan untuk bidang pantul gelombang radio.
* Eksosfer
Eksosfer, merupakan lapisan atmosfer yang berada pada ketinggian di atas 500 Km dari permukaan bumi, merupakan lapisan paling luar dari atmosfer bumi yang menyatu dengan ruang hampa udara di angkasa luar. Batas atas lapisan ini adalah ruang antar planet. Pada lapisan ini molekul udara sudah sangat langka. Hal ini memungkinkan terlepasnya partikel-partikel netral terhadap pengaruh gravitasi bumi.
HIDROSFER
Hidrosfer berasal hydros yang berarti air, dan dari kata spheira yang berarti bulatan atau bola. Jadi arti hidrosfer adalah bola atau bulatan air yang menyelubungi bumi.
Hamper tiga per empat bumi ditutupi oleh air dengan jumlah yang tetap dan hanya mengalami perubahan bentuk. Hal ini terjadi karena air mengalami siklus yang disebut daur idrologi atau water cycle.
Bentangan air yang terdapat di daratan dipelajari dalam ilmu hidrologi. Bentangan air yang terdapat di lautan ddipelajari dalam ilmu oceanografi. Bentangan air yang terdapat di atmosfer, yang mempengaruhi iklim dan cuaca, dipelajari dalam ilmu meteorology dan klimatologi.
SIKLUS AIR
Siklus air (daur hidrologi) meliputi gerakan air mulat dari laut ke atmosfer, atmosfer ke tanah dan dari tanah kembali lagi ke laut. Air naik ke udara dari permukaan laut dan darratan melalui penguapan. Penguapan terjadi karena penyinaran matahari. Matahari memancarkan energi panas ke seluruh bumi akibatnya terrjadilah penguapan dari laut, sungai, danau, rawa, dan wilayah perairan lainnya. Uap air yang terbentuk bergerak naik ke udara. Semakin tinggi uap air bergerak , suhu udara semakin rendah. Di daerah yang bersuhu rendah tersebut, uap air itu mengalami kondensasi. Di daerah yang sangat tinggi, uap air tersebut membeku menjadi salju yang disebut proses sublimasi. Oleh sebab itu, air di permukaan bumi terdiri dari tiga macam yaitu, cair, gas dan padat.
Terdapat 3 macam siklus air:
1. siklus pendek (siklus kecil)
2. siklus sedang ( siklus menengah)
3. siklus panjang (siklus besar)
Terjadinya siklus air disebabkan oleh proses-proses sebagai berikut:
1. evaporasi
2. transporasi
3. evapotranspirasi
4. kondensasi
5. sublimasi
6. adveksi
7. infiltrasi
8. konveksi
9. persipitasi
10. run-off
11. intersepsi
12. surface detention
PERAIRAN DARAT
Perairan darat adalah sejumlah air yang terdapat di daratan baik yang mengalir maupun yang tergenang dan juga yang terdapat di permukaan bumi. Yang termasuk perairan darat adalah sungai, air tanah, danau dan rawa.
SUNGAI
Sungai adalah bagian muka bumi yang lebih rendah berupa alur, terbentuk secara alami sebagai tempat air mengalir.
1. sungai berdasarkan asal airnya
a. Sungai hujan adalah sungai yang airnya berasal dari air hujan atau mata air.
b. Sungai gletser adalah aliran sungai yang alirannya berasal dari cairan gletser atau es.
c. Sungai campuran adalah sungai yang airnya berasal dari cairan gletser dan air hujan
2. sungai berdasarkan keadaan airnya
a. Sungai permanen adalah sungai yang setiap tahun debit airnya tetap.
b. Sungai periodic adalah sungai yang airnya tidak tetap sepanjang tahun.
c. Sungai intermitten yaitu sungai yang ada airnya apabila ada air hujan saja
3.sungai berdasarkan genetiknya atau arah alirannya
a. sungai konsekwen
b. sungai subsekwen
c. sungai obsekwen
d. sungai resekwen
e. sungai insekwen
4. sungai berdasarkan pola alirannya
a. pola radial sentripetal
b. pola radial sentrifugal
c. pola dendritik
d. pola trellis
e. pola rectangular
f. pola pinnate
g. pola annular
5. sungai berdasarkan type/struktur geologi
a. sungai antesiden
b. sungai epigenesa
c. sungai superposed
AIR TANAH
Air tanah adalah air yang terdapat dalam pori-pori tanah atau terdapat dalam celah-celah batuan. air tanah terbentuk dari air hujan. Pada saat turun hujan, sebagian titik-titik air hujan meresap ke dalam tanah (infiltrasi). Air hujan yang masuk itu menjadi cadangan air tanah.
Besar kecilnya daya serap tanah terhadap air hujan tergantung pada:
1. tingkat kelembapan tanah
2. tingkat porositas batuan
3. tingkat kemiringan lereng
Air tanah dapat dikelompokan menjadi 2, yaitu:
1. berdasarkan letaknya
2. berdasarkan asal airnya
1. berdasarkan letaknya dapat dibagi menjadi 2:
a. air tanah permukaan (freatik), yaitu air tanah yang terdapat di atas lapisan yang tidak
tembus air.
b. air tanah dalam, yaitu air tanah yang terdapat pada lapisan poreus diantara 2 lapisan
yang tidak tembus(kedap air)
2. berdasarkan asal airnya dapat dibagi menjadi 2:
a. yang berasal dari atmosfer disebut meteoric water, yaitu berasaldari hujan dan salju
b. air tanah yang berasal dari dalam bumi.
DANAU
Danau adalah suatu cekungan ataui daerah ledok yang dalam dan terdapat di daratan yang luas di mana cekungan tersebut menjadi tempat berkumpulnya air. Airnya di dapat dari air hujan, mata air dan air sungai. Danau menurut terjadinya terbagi atas:
1. danau tektonik
2. danau vulkanik
3. danau vulkano-tektonik
4. danau karst
5. danau glacial
6. danau bendungan
RAWA
Rawa ialah daerah daratan yang rendah yang tergenang air karena pelepasan airnya tempat lain atau ke laut tidak lancer.
Rawa dapat dibagi menjadi 2, yaitu:
1. rawa yang tergenang air, yaitu air dan permukaan tanah sama tingginya, sehingga airnya asam sekali, tidak dapat diminum dan tidak baik untuk tanaman.
2. rawa yang mengalami pergantian air.
Hidrosfer berasal hydros yang berarti air, dan dari kata spheira yang berarti bulatan atau bola. Jadi arti hidrosfer adalah bola atau bulatan air yang menyelubungi bumi.
Hamper tiga per empat bumi ditutupi oleh air dengan jumlah yang tetap dan hanya mengalami perubahan bentuk. Hal ini terjadi karena air mengalami siklus yang disebut daur idrologi atau water cycle.
Bentangan air yang terdapat di daratan dipelajari dalam ilmu hidrologi. Bentangan air yang terdapat di lautan ddipelajari dalam ilmu oceanografi. Bentangan air yang terdapat di atmosfer, yang mempengaruhi iklim dan cuaca, dipelajari dalam ilmu meteorology dan klimatologi.
SIKLUS AIR
Siklus air (daur hidrologi) meliputi gerakan air mulat dari laut ke atmosfer, atmosfer ke tanah dan dari tanah kembali lagi ke laut. Air naik ke udara dari permukaan laut dan darratan melalui penguapan. Penguapan terjadi karena penyinaran matahari. Matahari memancarkan energi panas ke seluruh bumi akibatnya terrjadilah penguapan dari laut, sungai, danau, rawa, dan wilayah perairan lainnya. Uap air yang terbentuk bergerak naik ke udara. Semakin tinggi uap air bergerak , suhu udara semakin rendah. Di daerah yang bersuhu rendah tersebut, uap air itu mengalami kondensasi. Di daerah yang sangat tinggi, uap air tersebut membeku menjadi salju yang disebut proses sublimasi. Oleh sebab itu, air di permukaan bumi terdiri dari tiga macam yaitu, cair, gas dan padat.
Terdapat 3 macam siklus air:
1. siklus pendek (siklus kecil)
2. siklus sedang ( siklus menengah)
3. siklus panjang (siklus besar)
Terjadinya siklus air disebabkan oleh proses-proses sebagai berikut:
1. evaporasi
2. transporasi
3. evapotranspirasi
4. kondensasi
5. sublimasi
6. adveksi
7. infiltrasi
8. konveksi
9. persipitasi
10. run-off
11. intersepsi
12. surface detention
PERAIRAN DARAT
Perairan darat adalah sejumlah air yang terdapat di daratan baik yang mengalir maupun yang tergenang dan juga yang terdapat di permukaan bumi. Yang termasuk perairan darat adalah sungai, air tanah, danau dan rawa.
SUNGAI
Sungai adalah bagian muka bumi yang lebih rendah berupa alur, terbentuk secara alami sebagai tempat air mengalir.
1. sungai berdasarkan asal airnya
a. Sungai hujan adalah sungai yang airnya berasal dari air hujan atau mata air.
b. Sungai gletser adalah aliran sungai yang alirannya berasal dari cairan gletser atau es.
c. Sungai campuran adalah sungai yang airnya berasal dari cairan gletser dan air hujan
2. sungai berdasarkan keadaan airnya
a. Sungai permanen adalah sungai yang setiap tahun debit airnya tetap.
b. Sungai periodic adalah sungai yang airnya tidak tetap sepanjang tahun.
c. Sungai intermitten yaitu sungai yang ada airnya apabila ada air hujan saja
3.sungai berdasarkan genetiknya atau arah alirannya
a. sungai konsekwen
b. sungai subsekwen
c. sungai obsekwen
d. sungai resekwen
e. sungai insekwen
4. sungai berdasarkan pola alirannya
a. pola radial sentripetal
b. pola radial sentrifugal
c. pola dendritik
d. pola trellis
e. pola rectangular
f. pola pinnate
g. pola annular
5. sungai berdasarkan type/struktur geologi
a. sungai antesiden
b. sungai epigenesa
c. sungai superposed
AIR TANAH
Air tanah adalah air yang terdapat dalam pori-pori tanah atau terdapat dalam celah-celah batuan. air tanah terbentuk dari air hujan. Pada saat turun hujan, sebagian titik-titik air hujan meresap ke dalam tanah (infiltrasi). Air hujan yang masuk itu menjadi cadangan air tanah.
Besar kecilnya daya serap tanah terhadap air hujan tergantung pada:
1. tingkat kelembapan tanah
2. tingkat porositas batuan
3. tingkat kemiringan lereng
Air tanah dapat dikelompokan menjadi 2, yaitu:
1. berdasarkan letaknya
2. berdasarkan asal airnya
1. berdasarkan letaknya dapat dibagi menjadi 2:
a. air tanah permukaan (freatik), yaitu air tanah yang terdapat di atas lapisan yang tidak
tembus air.
b. air tanah dalam, yaitu air tanah yang terdapat pada lapisan poreus diantara 2 lapisan
yang tidak tembus(kedap air)
2. berdasarkan asal airnya dapat dibagi menjadi 2:
a. yang berasal dari atmosfer disebut meteoric water, yaitu berasaldari hujan dan salju
b. air tanah yang berasal dari dalam bumi.
DANAU
Danau adalah suatu cekungan ataui daerah ledok yang dalam dan terdapat di daratan yang luas di mana cekungan tersebut menjadi tempat berkumpulnya air. Airnya di dapat dari air hujan, mata air dan air sungai. Danau menurut terjadinya terbagi atas:
1. danau tektonik
2. danau vulkanik
3. danau vulkano-tektonik
4. danau karst
5. danau glacial
6. danau bendungan
RAWA
Rawa ialah daerah daratan yang rendah yang tergenang air karena pelepasan airnya tempat lain atau ke laut tidak lancer.
Rawa dapat dibagi menjadi 2, yaitu:
1. rawa yang tergenang air, yaitu air dan permukaan tanah sama tingginya, sehingga airnya asam sekali, tidak dapat diminum dan tidak baik untuk tanaman.
2. rawa yang mengalami pergantian air.
terimakasih..
BalasHapussalam sehat selalu,
https://www.carmudi.co.id/journal/
sama sama ' terima kasih
Hapusnice sharing kak
BalasHapusKawasan Industri Jawa Barat
Makasih kak, ini ngebantu banget
BalasHapusMuch better https://www.ecomparemo.com/personal-loan
BalasHapus